Kamis, 20 Desember 2007

GKP Dirusak di Selatan Bandung

Belasan gereja akan dirusak dalam dua minggu ke depan, kata Ketua FKKI Jabar. Pengrusakan gereja kembali terjadi baru-baru ini. Minggu lalu, ratusan ekstrimis Muslim menyerbu dan merusak sebuah gereja Protestan di JawaBarat di tengah situasi beragama yang cukup tegang di propinsi itu, lapor sebuah organisasi Belanda kemarin.

Open Doors Belanda mengatakan bahwa sekitar "250 Muslim radikal" dari Aliansi Gerakan Anti Pemurtadan (AGAP) memaksa masuk ke Gereja Kristen Pasundan (GKP) di sebelah selatan Bandung pada 18 November lalu, dan"merusak kunci pintu gereja."

Gereja sedang kosong pada saat itu dan pimpinan gereja Pdt Christine Yohanes sedang pergi, namun suami dan anak-anaknya ada dan terpaksa bersembunyi, kata Open Doors, mengutip sumber mereka disana.

Setelah mengadakan "ibadah Islam dan mengucapkan doa-doa" di gereja, mereka mulai "merusak bagian dalam (interior) gereja dengan tongkat dan pisau," kata Pdt Simon Timorason, ketua FKKI (Forum Komunikasi Kristiani Indonesia) Jabar.

Serangan
Mereka merusak instalasi suara, kaca dan bangku-bangku, yang kemudian dibawa keluar, kata Simon. Ini bukan pertama kalinya aktivis AGAP menyerang gereja itu, yang mempunyai 300 jemaat dan telah berdiri lebih dari setengah abad.

Pada tahun 2005 ada laporan serupa dimana jemaat dipaksa menutup gereja mereka oleh pemerintah setempat yang menuduh mereka kekurangan dokumen-dokumen yang dibutuhkan.

Timorason mengatakan bahwa polisi ragu untuk turut campur, meskipun dilaporkan dua tersangka telah ditahan. "Kami mendesak pemerintah untuk menganggap kasus ini sangat serius karena kami mendengar bahwa duabelas gereja lainnya direncanakan akan diserang [ekstrimis] dalam beberapa minggu mendatang."

Dalam beberapa tahun ini lebih dari 100 gereja ditutup di Jawa Barat, ditengah keprihatinan yang mendalam dari umat Kristiani Indonesia. Selama tahun 2007, setidaknya 25 tempat ibadah Kristiani telah dipaksatutup, atau diserang dan dirusak oleh ekstrimis, tambah Open Doors. Namun, pelakunya tetap bebas.

Mereka merusak gereja , baik sarana maupun prasarana sambil berteriak, "Awllohu Akbar" ....AwllohuAkbar...................berkali-kali........................

Tidak ada komentar: